PEKERJAAN DAN WAKTU LUANG
A.MENGUBAH SIKAP TERHADAP PEKERJAAN
1.
Definisi
Nilai Pekerjaan
Nilai pekerjaan adalah nilai dari apa
yang kita kerjakan, sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap
pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami
bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa
pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak
akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
2. Apa yang di cari dalam
Pekerjaan?
Mencari uang: Hal ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong
seseorang untuk bekerja. Untuk mencari nafkah (uang), untuk mencukupi
kebutuhannya dan keluarga. Hal ini juga yang biasa digunakan sebagai
pertimbangan dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji (uang) yang
ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, maka semakin menarik perkerjaan itu. Banyak
orang yang berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
Mencari pengembangan diri: Adalah tabiat manusia untuk
ingin berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari
pengembangan (potensi) diri mereka. Mereka akan mencari pekerjaan dimana
mereka dapat mengembangkan diri mereka disana.
Mencari teman/sarana bersosialisasi: Manusia adalah
makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja
untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk
bersosialisasi.
Mencari kebanggaan/kehormatan diri: Hal lain yang dicari
oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang
mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan orang
yang tergantung pada orang lain.
3. Fungsi Psikologis dari
Pekerjaan
Fungsi
psikologinya yaitu : Meskipun apa kata orang tentang memiliki pekeraan untuk
hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk
uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan
pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur
hidupnya (Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi
kebutuhan psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang
membutuhkan perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian baru, dan
mencapai sesuatu yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka mungkin
pindah ke pekerjaan yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil yang
jelas. Contohnya, seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin
meninggalkan meja untuk bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang
yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy
yang di habiskan oleh pekerjaan mereka.kemampuan karena kebutuhan akan
penghargaan dan penguasaan (Morgan,1972).
B.PROSES DALAM MEMILIH PEKERJAAN
Proses perkembangan dalam pemilihan
pekerjaan bagi individu dijelaskan oleh Donald Super. Perkembangan pemilihan
karier pekerjaan dibagi menjadi lima tahap, yaitu :
- Cristalization
Individu berusaha mencari berbagai
bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan formal dan nonformal
untuk persiapan masa depan hidupnya.
- Spesification
Individu akan meneruskan
pendidikannya pada jenjang khusus yang sesuai dengan minat-bakatnya. Masa spesifikasi
ini lebih mengarah pada jalur pendidikan yang menjurus pada taraf professional
atau keahlian.
- Implementation
Individu mulai menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa sebelumnya, secara
nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang keahlian atau profesi
nya. Misalnya setelah ia lulus dalam pendidikan psikologi nya ia berprofesi
sebagai seorang psikolog.
- Stabilization
Individu menekuni bidang profesinya
sampai benar-benar ahli di bidangnya sehingga individu dapat mencapai prestasi
puncak. Taraf ini ditandai dengan prestasi individu menduduki posisi penting,
misalnya direktur perusahaan,dsb.
- Consolidation
Setelah mencapai puncak karier,
individu mulai memikirkan kembali sesuatu yang telah dilakukan selama ini baik
yang berhasil maupun yang gagal.
C.MEMEILIH PEKERJAAN YANG COCOK
Dalam memilih pekerjaan yang
cocok dibutuhkan tes psikotes agar calon pekerja tidak salah dalam mengambil
pekerjaan. Tes psikotes disini juga akan menguntungkan kedua belah pihak,
seleksi yang kurang tepat akan menyebabkan kerugian besar baik karyawan maupun
perusahaan yang bersangkutan.
Dari sisi pegawai, jika kita terseleksi
dalam pekerjaan yang kurang cocok dengan potensi psikologis yang kita miliki,
akan timbul ketidaknyamanan dalam bekerja, kurang termotivasi, bahkan dapat
enimbulkan stress kerja, yang pada akhirnya membuat kita keluar dari pekerjaan
tersebut. Oleh sebab itu kita membutuhkan psikotes untuk melihat sejauh mana
potensi psikologis kita agar tidak salah memilih pekerjaan.
Sedangkan dari sisi perusahaan,
menemukan orang yang tepat merupakan upaya yang sangat sulit yang selalu
dihadapi. Dari sisi perusahaan, biaya seleksi dan pelatihan yang dibutuhkan
akan sangat mahal, tidak efisien, menurunkan motivasi, serta masih ditambah
biaya untuk seleksi dan pelatihan orang yang akan menggantikan karyawan
tersebut. Oleh sebab itu dari proses seleksi perusahaan mengadakan tes psikotes
untuk melihat potensi psikologis dan kepribadian sang calon karyawan tersebut.
Sumber :
-Munandar, Ashar Suyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
-Perilaku Dan Manajemen Organisasi.
Penerbit : Erlangga. Jakarta
-Dariyo, Agus. Psikologi
Perkembangan Dewasa Muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar