Kamis, 26 November 2015

Kelas : 3PA03, Nama : Ibnu Hakim Arrozi, NPM : 14513171, minggu ke 9



MOTIVASI

3. Teori Harapan dan Implikasi Praktisnya
            Dalam istilah yang lebih praktis, teori pengharapan, mengatakan seseorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia menyakini upaya akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang baik  (Victor Vroom dalam Robbin 2003:229).
            Karena ego manusia yang selalu menginginkan hasil yang baik baik saja, daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang terkandung dari harapan yang akan diperolehnya pada masa depan (Hasibuan 2001:165). Apabila harapan dapat menjadi kenyataan, karyawan akan cenderung meningkatkan gairah kerjanya. Sebaliknya jika harapan tidak tercapai, karyawan akan menjadi malas. Teori ini dikemukakan oleh Victor Vroom yang mendasarkan teorinya pada tiga konsep penting:
            a. Harapan (expentancy)
                        Suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena prilaku .Harapan merupakan propabilitas yang memiliki nilai berkisar nol yang berati tidak ada kemungkinan hingga satu yang berarti kepastian.
            b. Nilai (Valence)
                        Akibat dari prilaku tertentu mempunyai nilai atau martabat tertentu (daya atau nilai motivasi) bagi setiap individu tertentu.
            c. Pertautan (Inatrumentality)
                        Persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengn hasil tingkat ke dua.Vroom mengemukakan bahwa pertautan dapat mempunyai nilai yang berkisar antara –1 yang menunjukan persepsi bahwa tercapinya tingkat ke dua adalah pasti tanpa hasis tingkat pertama dan tidak mungkin timbul dengan tercapainya hasil tingkat pertama dan positip satu +1 yang menunjukan bahwa hasil tingkat pertama perlu dan sudah cukup untuk menimbulkan hasil tingkat ke dua.

4. Teori Tujuan dan Implikasi Praktisnya
            Teori ini menyatakan bahwa mencapai tujuan adalah sebuah motivator. Hampir setiap orang menyukai kepuasan kerja karena mencapai sebuah tujuan spesifik. Saat seseorang menentukan tujuan yang jelas, kinerja biasanya meningkat sebab:
            a.    Dia akan berorientasi pada hal hal yang diperlukan
            b.    Dia akan berusaha keras mencapai tujuan tersebut
            c.    Tugas tugas sebisa mungkin akan diselesaikan
            d.   Semua jalan untuk mencapai tujuan pasti ditempuh
            Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan).

Kesimpulan
            Jadi dapat disimpulkan dari penjelasan di atas mengenai Teori Harapan dan implikasi praktisnya serta Teori Tujuan dan Implikasi Praktisnya dapat disimpulkan bahwa teori pengharapan mengatakan seseorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia menyakini upaya akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang baik sedangkan teori tujuan mencoba menjelaskan hubungan-hubungan antara niat atau intentions (tujuan-tujuan dengan prilaku).

Sumber :

Leavitt, J.H., 1992 Psikologi manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga


http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi diakses 30 November 2013, pukul 14.45.

http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/ diakses 30 November 2013, pukul    15.00.

Irianto, Anton. (2005). Born to win. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ferry, Nursalam. (2012). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar